Kamis, 21 Januari 2016



Ali Ahmad Sastra Jumena atau lebih dikenal dengan Ali Sastra merupakan salah satu solois muda dari delapan Solois Religi Indonesia terpilih pada ajang Festival Solois Religi 2010 yang diadakan oleh Forte Record di bawah naungan Aquarius.

Mengawali karirnya di usia yang relatif muda dengan mengikuti berbagai kegiatan olah vocal menghantarkannya bergabung dengan Tim Nasyid At’taaruf ditahun 2004. Sejumlah prestasipun mulai diraih dalam kancah musik religi, tak surut meski saat ini ia memutuskan untuk bersolo karir.

Terpilih sebagai salah satu solois religi terbaik menghantarkannya untuk membawakan single berjudul Do’aku, single yang menjadi Hits di beberapa Radio Islam di Indonesia inilah yang kemudian membuatnya semakin dikenal di kancah musik religi Indonesia.
Tak puas hanya sampai disini, bersama teman-teman ia semakin memantapkan langkah untuk memajukan musik positif, banyak hal yang masih ingin dicapainya untuk dapat membawa musik positif menjadi suguhan yang bermanfaat di tengah masyarakat sebagai bagian dari Nuansa Musik Indonesia

Ali Sastra juga pernah memasuki nominasi Indonesia Nasheed Awards, selama dua tahun berturut-turut 2012 dan 2013. Dan juga pernah mengisi acara di beberapa chanel TV, di antaranya MNC, TVRI dan TV local lainnya.

Tahun 2013, akhirnya Ali Sastra merilis album perdananya. Album terbaru ini bertajuk SOULFUL, yang di prosuderi oleh Aden EDCOUSTIC. Dalam Album ini terdapat 8 Lagu yang beragam genre musik tapi tetap bingkai “SOULFUL” yaitu :
1. Azalia (Aden Edcoustic)
2. Lembaran Baru (Ali Sastra)
3. Hujan (Dian The Jenggot)
4. Nikmat Apalagi feat Teddy Snada (Aden Edcoustic)
5. Sahabat (Aden Edcoustic)
6. Memilih Cintanya (Abay Motivasinger)
7. Tuhan Tahu Kita Mampu feat The Jenggot (Dian The Jenggot)
8. Selamat Tinggal (Aden Edcoustic)
Plus ada dua minus one (Azalia dan Lembaran baru) sebagai bonus track di Album ini.

Ali Sastra juga sudah menggarap video klip Azalia dan Tuhan Tahu Kita Mampu. Tapi untuk TTKM nampaknya kita masih harus sabar untuk bisa menikmatinya. Kita tunggu saja sahabat.. :)

Dan harapan besar Ali Sastra, yaitu semoga Musik Positif bisa diterima oleh banyak masyarakat, dan bisa memberikan nuansa positif di Indonesia khususnya, dan internasional.

Selasa, 13 Oktober 2015

penebang kayu yang kehilangan kapakny



Alkisah, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, sehingga dia tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya.
Pagi itu ketika sang tetangga berangkat & menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus. Pasti dia pencurinya.
Besoknya, tetangganya bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa-basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya dua hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya.
Semakin dipikir semakin yakin.
Pada hari ketiga baru disadari ternyata kapaknya tersimpan di laci dapur. Istrinya yg sedang keluar kota menyimpankan disana. Senang benar hatinya karena kapaknya dapat ditemukan kembali.
Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini tidak berkelakuan seperti pencuri & senyumnya juga tulus-tulus saja. Bahkan percakapannya terasa sangat wajar dan jujur. Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri?
Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita.
Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan.
Sebagai contoh, apapun yang dilakukan orang yang kita cintai adalah baik dan benar. Anak nakal dianggap lucu, kekasih pelit dianggap berhemat, orang cerewet dibilang perhatian, keras kepala dibilang berprinsip & makanan tidak enak dibilang bergizi.
Hidup tidak pernah & tidak ada yang adil, tidak ada benar salah, kita ciptakan sudut pandang kita sendiri. Kita menemukan apa yang kita ingin temukan. Apa yang terlihat bukan kenyataan, kenyataan adalah siapa kita & bagaimana kita memandang semuanya itu. Pandangan kita berubah mengikuti perubahan jaman & keadaan

edcoustic


 ini nih grup nasyid favorit saya

 

EDCOUSTIC


Edcoustic merupakan band duo asal Bandung yang mengusung konsep musik pop inspiratif. Lahir sejak 25 Mei 2002, dengan dua personilnya yakni Aden (Vokalis) dan Eggie (Gitaris).
Album perdana “Masa Muda” dirilis Oktober 2004, telah menjadi satu fenomena diblantika musik religi Indonesia. Sejak kemunculannya yang menawarkan keunikkan tersendiri edCoustic berhasil menarik perhatian pendengar pop religi. Keunikkannya dapat terlihat dari formasi duo personilnya, karakter vocal yang khas, warna musik, juga didukung lagu yang tematik & easy listening.
Album pertama Edc telah terjual hampir 20.000 keping. Sebuah pencapaian luar biasa bagi album sekelas indie, yang hanya mengandalkan promo melalui radio segmentif diseluruh Indonesia.
Agustus 2008 Edcoustic meluncurkan album keduanya bertajuk SEPOTONG EPISODE. Single “Muhasabah Cinta” semakin melesatkan popularitas Edcoustic hingga mancanegara.
Nama Edcoustic kian menggaung saat Aden sukses berkolaborasi dengan Melly Goeslaw dalam menciptakan ost. Ketika Cinta Bertasbih.
Lagu Muhasabah Cinta dipopulerkan kembali oleh trio Fatima diramadhan 2010. Bersamaan dengan itu Edc merilis single “Jalan Masih Panjang” yang terdapat di album Kompilasi Muhasabah Cinta, produksi Forte Records.
NAMA
edCoustic
BERDIRI
Bandung 25 Mei 2002
VISI
Menjadi group musik legendaris yang mengusung konsep pop inspiratif
MISI
Melahirkan trend musikalitas yang berkualitas dan bernilai jual, kreatif inovatif, sarat nilai religi & kemanusiaan, melalui penampilan yang profesional, sehingga memberikan inspirasi positif menuju peradaban manusia yang lebih baik.
GENRE MUSIK
Pop Progressi